Salah satu hal yang paling ingin dikuasai oleh para orang tua adalah cara mengatasi anak tantrum. Hal ini menjadi penting, terutama ketika berada di tempat umum agar menghindari orang lain merasa terganggu sekaligus melatihnya mengatasi emosi. Namun bukan hal mudah untuk menghadapi buah hati yang berada dalam kondisi tantrum, terutama di tempat umum.
Sebagai orang tua, Anda mungkin kebingungan karena banyak orang lain melihat, sehingga akhirnya melakukan tindakan salah. Untuk mencegah penanganan yang kurang tepat, maka kami telah menyusun beberapa langkah yang dapat Anda coba praktikan nanti.
Tips Mengatasi Anak Tantrum yang Bisa Ditiru Oleh Para Orang Tua
Perilaku tantrum merupakan reaksi yang diperlihatkan oleh buah hati dalam bentuk perilaku agresif hingga ekstrim saat dia merasa marah atau frustasi. Anak mengekspresikan emosinya dengan berbaring di lantai, menendang, berteriak, dan bahkan menahan napas. Perilaku ini umumnya terjadi karena dia belum mampu menggunakan kata-kata sebagai ekspresi frustasi dan kesal.
Hal ini dikarenakan tidak mendapat apa yang dia inginkan. Penyebab lainnya karena bosan, lapar, gerah, ingin buang air, merasa tidak diperhatikan, dan lainnya. Agar perilaku ini bisa Anda kendalikan, cobalah beberapa tips mengatasi anak tantrum yang sebagian besar akan efektif jika Anda terapkan:
-
Usahakan Tetap Tenang
Saat buah hati Anda berperilaku seperti itu, pastikanlah untuk berusaha tenang, tidak ikut terbawa emosi, atau panik, karena bisa menghalangi proses berpikir yang jernih. Sebaliknya, tunjukkan sikap tenang, karena bisa membuat si kecil ikut tenang nantinya. Lalu sambil memantaunya, pikirkanlah apa langkah yang akan Anda ambil. Jika dia agresif dengan melempar barang. Maka nasehati dengan baik, namun dengan nada netral dan tegas.
-
Pastikan Anak Aman
Untuk mengatasi anak tantrum, pastikan juga bahwa si kecil berada dalam kondisi aman, seperti tidak ada barang berbahaya atau tindakannya yang bisa mencelakai diri sendiri. Maka jauhkanlah benda berbahaya ketika dia melakukan tindakan tersebut.
-
Memberikan Anak Ruang
Maksudnya adalah dengan memberikan dia ruang untuk sendiri supaya bisa meluapkan emosinya terlebih dahulu. Namun seperti poin kedua, pastikan dia berada dalam kondisi dan perilaku yang tidak berbahaya. Jika perilaku tersebut dilakukan buah hati di tempat umum, maka jauhkanlah dari keramaian, bawa ke tempat sepi, dan biarkan dia meluapkan emosi tersebut.
-
Menunjukkan Empati
Terkadang sebagai orang tua yang ikut tertekan dalam kondisi buah hati yang mengamuk, Anda mungkin akan memarahinya, terutama di tempat umum. Namun untuk mengatasi anak tantrum, penting agar tidak mengekangnya, terutama sampai mencubit dan memukul.
Sebaliknya, bentuklah suasana positif sembari menunjukkan empati, validasi emosi, dan pengertian terhadap situasi tersebut. Jika pengertian, maka perlahan anak pun bisa berubah lebih tenang.
-
Tetap Sabar
Karena merasa capek menghadapi anak dan tidak ingin memarahinya, beberapa orang memilih untuk langsung menuruti keinginan si buah hati sebagai mengatasi anak tantrum. Apabila keinginan tersebut bisa Anda wujudkan, tetaplah beri jeda waktu sekian lama. Hal ini bertujuan untuk melatih anak agar lebih sabar, begitu juga bagi orang tua agar sama-sama bisa lebih bijak.
-
Memahami Kebutuhan Anak
Terkadang anak berperilaku demikian bukan karena permintaan atas hal-hal lain, seperti mainan atau lainnya, namun karena merasa capek dan lapar. Oleh karena itu, sebelum bepergian, perhatikanlah hal tersebut agar nanti dia merasa nyaman.
-
Menghindari untuk Mengumbar Janji
Jangan biasakan untuk mengumbar janji terhadap hal yang sebenarnya tidak ingin Anda berikan atau lakukan pada anak. Hal tersebut karena anak akan ingat janji tersebut, lalu menagihnya sampai ia mendapatkannya. Sekadar mengumbar janji untuk mengatasi anak tantrum, justru juga akan mengajarinya untuk menjadi orang yang ingkar janji kepada orang lain atau diri sendiri.
-
Menggunakan Metode Time Out
Berikanlah time out ketika buah hati berlaku destruktif dan agresif, seperti merusak barang di sekitarnya. Mintalah ia masuk kamar sambil menjelaskan alasan mengapa dia harus ke kamar. Berikan juga informasi bahwa dia bisa keluar jika sudah benar-benar tenang. Time out sendiri diberikan bukan merupakan sebuah hukuman dengan mengasingkan atau mengurung anak.
Tujuannya adalah untuk memberikan buah hati waktu untuk membuatnya lebih tenang. Ketika dilakukan seperti itu, maka dia bisa belajar mengatasi emosi negatif melalui cara sehat dan memahami bahwa perbuatan salah akan mendapatkan konsekuensi. Namun pastikan Anda mengawasinya diam-diam agar dia tetap aman.
-
Memberikan Pelukan
Pelukan juga bisa Anda berikan, karena merupakan bentuk kasih sayang yang dapat menjadi sarana meredakan amarah dalam dirinya. Namun bentuk pelukannya yang erat, bukan candaan, karena Anda cukup diam. Pelukan tersebut dapat memberikan rasa aman, namun jika tetap ingin bicara, beritahulah bawah Anda tetap sayang pada si buah hati walau tidak setuju dengan perilakunya.
Itulah beberapa tips mengatasi anak tantrum yang bisa para orangtua terapkan. Dengan adanya tips ini diharapkan bisa membantu anda dan mempermudah saat menghadapi anak tantrum. Jika tantrum terlalu sering atau malah menyakiti diri sendiri ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis.