Apa yang Dipelajari Bidang Ilmu Arkeologi? Ini Penjelasannya

Ilmu arkeologi adalah bidang yang mempelajari peradaban manusia di masa lalu melalui analisis terhadap sisa-sisa fisik yang ditinggalkan oleh mereka. Sisa-sisa ini, seperti artefak, bangunan, dan fosil, digunakan untuk memahami cara hidup, budaya, serta perkembangan masyarakat manusia sepanjang sejarah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa saja yang dipelajari dalam bidang ilmu ini. Mulai dari metodologi yang digunakan hingga cakupan area studi yang luas.

Aspek yang Dipelajari dalam Arkeologi

Apa saja yang dipelajari dalam bidang ilmu arkeologi? Mulai dari metode penggalian hingga analisis artefak. Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Secara etimologis, kata “arkeologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu archaeo yang berarti “kuno” dan logos yang berarti “ilmu”.

Berdasarkan pengertian sederhana, ilmu ini mempelajari peradaban manusia melalui peninggalan fisik atau materi yang ditemukan di situs-situs. Berbeda dengan sejarah yang mengandalkan catatan tertulis, ilmu ini menggunakan bukti-bukti material untuk membangun gambaran tentang kehidupan masa lalu.

Peninggalan tersebut dapat berupa alat-alat batu, tembikar, sisa-sisa bangunan, atau fosil manusia dan hewan. Jadi, ada sisa-sisa peradaban yang bisa dipelajari sejarahnya.

Dalam studi, mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek penting, antara lain:

  • Metode Penggalian (Ekskavasi)

Salah satu aspek utama yang dipelajari dalam ilmu ini adalah metode ekskavasi atau penggalian. Arkeolog menggali situs-situs yang diduga menyimpan peninggalan masa lalu untuk menemukan artefak-artefak yang terkubur.

Proses ini memerlukan ketelitian dan kehati-hatian karena artefak yang ditemukan harus diambil dengan cara yang tidak merusak dan dapat dianalisis dengan benar.

Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat-alat khusus, seperti sekop, kuas, dan alat ukur untuk menentukan lokasi dan kedalaman temuan.

Prosesnya juga dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Mulai dari permukaan yang lebih luas hingga lapisan-lapisan yang lebih dalam, untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang situs tersebut.

  • Analisis Artefak

Setelah artefak ditemukan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis. Arkeolog menganalisis bentuk, ukuran, bahan, dan teknik pembuatan artefak untuk memahami fungsinya dan bagaimana benda tersebut digunakan oleh masyarakat masa lalu.

Selain itu, analisis juga dapat dilakukan terhadap sisa-sisa organik atau non-organik, seperti tulang belulang atau keramik, untuk memberikan gambaran tentang pola hidup, kebiasaan makan, atau kegiatan ekonomi suatu peradaban.

Metode seperti karbon-14 juga digunakan untuk menentukan usia artefak atau fosil, memberikan informasi lebih lanjut tentang periode waktu yang relevan dengan temuan tersebut.

  • Berbagai Teori Pendukung

Teori tentang bagaimana masyarakat kuno terbentuk dan berkembang menjadi fokus utama pada keilmuan ini. Mencakup pemahaman tentang dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi peradaban.

Misalnya teori pendekatan tradisional, prosesual, pasca prosesual, kognitif dan lain sebagainya.

Dengan berbagai teori ini, arkeologi terus berkembang sebagai disiplin ilmu yang kompleks. Sehingga memungkinkan para peneliti untuk menggali lebih dalam ke dalam sejarah manusia dan memahami bagaimana masyarakat kuno berinteraksi dengan lingkungan mereka serta satu sama lain.

  • Eksperimental

Eksperimental melibatkan pembuatan dan pengujian replikasi artefak atau teknologi masa lalu untuk memahami bagaimana mereka digunakan.

Misalnya, para arkeolog dapat mencoba membuat alat batu dengan teknik yang sama seperti yang digunakan oleh manusia purba untuk mempelajari cara mereka membuat dan menggunakan alat tersebut.

Eksperimen ini memungkinkan para arkeolog untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang kemampuan teknologi masyarakat kuno dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Ilmu ini merupakan bidang yang sangat menarik dan penting untuk memahami peradaban manusia di masa lalu. Melalui penggalian dan analisis artefak, arkeolog dapat mempelajari berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari teknologi, budaya, hingga hubungan sosial.

Selain itu, arkeologi juga memberikan wawasan tentang bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan zaman. Teori-teori tersebut tidak hanya membantu dalam penggalian fisik tetapi juga memberikan kerangka kerja untuk analisis sosial yang lebih luas.