Tradisi sedekah laut ini sangat umum ditemukan pada beberapa daerah di Jawa. Pelaksanaannya sendiri yaitu setiap tahun sekali yang bertepatan dengan tahun baru Jawa. Masih ada banyak sekali orang yang belum memahami apa makna serta sejarahnya.
Sampai saat ini beberapa daerah di Jawa memang masih rutin melaksanakannya. Contohnya saja seperti di daerah Gunung Kidul, Cilacap, Tuban, Blitar, Kebumen, dan masih banyak lagi lainnya.
Untuk pelaksanaannya biasanya setiap daerah memiliki keunikan dan caranya masing-masing. Akan tetapi secara umum tata cara pelaksanaannya itu tidak jauh berbeda. Ini menjadi salah satu tradisi yang memang seringkali menjadi tontonan ketika dilangsungkan.
Sejarah Tradisi Sedekah Laut
Sedekah laut sebenarnya adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh para nelayan di daerah pesisir untuk menunjukkan rasa syukur atas segala rezeki yang telah diperoleh selama ini dari hasil laut.
Karena memang sebagian besar nelayan di daerah pesisir itu sangat menggantungkan kehidupan terhadap hasil laut. Nama sedekah ini sendiri itu biasanya berbeda-beda di setiap daerah.
Contohnya saja yaitu pada daerah Trenggalek masyarakat menyebutnya dengan larung sembonyo, sedangkan masyarakat Banyuwangi menyebutnya dengan petik laut.
Walaupun namanya berbeda-beda akan tetapi tujuannya yaitu sama menunjukkan rasa syukur dengan rezeki yang telah diberikan. Tradisi sedekah laut seperti ini sampai sekarang masih terus dilestarikan.
Karena masih banyak masyarakat percaya, bahwa dengan melakukan sedekah ini akan membuat rezeki semakin melimpah dan juga terhindar dari bencana. Oleh karena itu, pelaksanaannya sampai sekarang masih sangat rutin setiap tahun.
Makna Tradisi Sedekah Laut
Sebagian besar isi dari sedekah laut yaitu harapan dan doa masyarakat kepada yang maha kuasa. Oleh karena itu, dalam proses pelaksanaannya itu biasanya ada banyak sekali doa dan harapan yang dipanjatkan.
1. Memohon Kemudahan Rezeki
Salah satu harapan yang biasanya dipancarkan saat tradisi sedekah ini yaitu memohon kemudahan rezeki. Karena memang sebagian besar nelayan hanya menggantungkan kehidupannya dari hasil laut.
Jadi ketika memang pantai sedang tidak bersahabat para nelayan akan sangat kesulitan untuk bisa menafkahi keluarganya. Oleh karena itu, pada momen sedekah laut, Sebagian besar masyarakat berdoa agar bisa mencari rezeki dengan mudah.
2. Memohon Keselamatan
Doa selanjutnya yang dipancarkan di tradisi sedekah laut yaitu memohon keselamatan. Mengingat sebagai seorang nelayan tentu saja risikonya tidak sedikit. Ada berbagai macam bahaya mengancam sehingga keselamatan menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dengan baik.
Tradisi sedekah ini tentu saja menjadi salah satu cara para nelayan untuk memohon keselamatan selama bekerja. Karena memang pekerjaan di laut itu sangat berisiko, kapanpun bisa terjadi bencana dan akibatnya biasanya sangat fatal.
3. Ajang Silaturahmi
Selain dijadikan sebagai sarana untuk memohon kemudahan rezeki, tradisi sedekah laut juga biasanya dijadikan sebagai ajang silaturahmi. Karena memang pada acara ini masyarakat akan berkumpul untuk saling bekerja sama melaksanakan prosesnya sedekah laut.
Tentu saja hal ini sangat baik dimanfaatkan sebagai salah satu ajang silaturahmi. Karena mungkin saja sehari-hari sangat sibuk bekerja sehingga tidak sempat untuk saling sapa dengan tetangga masing-masing.
Jadi ketika ada acara adat seperti ini biasanya sangat cocok untuk saling ngobrol dan merekatkan antar masyarakat. Sehingga nantinya bisa saling membantu dan bekerjasama ketika dalam kesusahan.
Prosesi Sedekah Laut dari Waktu ke Waktu
Jika dilihat dari sejarah awal tradisi sedekah laut, sampai sekarang maksud dan tujuan dari kegiatan ini masih sama. Prosesnya juga kurang lebih itu sama walaupun mungkin di setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing.
Akan tetapi tujuannya secara umum yaitu sama untuk memohon keberkahan di masa yang akan datang. Berikut prosesi sedekah laut yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa.
1. Ziarah
Pada urutan pertama yaitu berziarah ke makam para leluhur terlebih dahulu. Ini merupakan proses yang masih dilestarikan sampai saat ini walaupun tidak semua daerah melaksanakannya.
Salah satu daerah yang masih melestarikan prosesi ini yaitu masyarakat pesisir Cilacap. Karena memang masyarakat pesisir Cilacap ini bisa dikatakan sebagian besar masih sangat bergantung terhadap hasil laut.
2. Persiapan Sesaji
Dalam tradisi sedekah laut tentu saja ada berbagai macam sesaji yang perlu disiapkan. Dalam hal ini biasanya setiap daerah memiliki ketentuan yang masing-masing.
Selain itu, persiapan yang biasanya dilakukan yaitu berbagai macam jenis bunga baru. Contohnya seperti bunga kenanga, bunga melati, dan bunga mawar.
3. Kirab
Arak-arakan atau biasa disebut sebagai kirab, menjadi salah satu hal yang paling menarik dari tradisi ini. Arak-arakan ini dilakukan dengan membawa sesaji dari tempat awal menuju ke puncak antara.
4. Larung Sesaji
Ini merupakan proses terakhir, yaitu memindahkan sesaji yang telah disediakan sebelumnya ke kapal nelayan. Kemudian membawanya ke tengah laut untuk membuangnya atau melarung.
Sedekah laut memang masih menjadi salah satu tradisi yang dilestarikan oleh beberapa daerah di Jawa terutama untuk masyarakat pesisir. Tradisi sedekah laut sendiri bertujuan untuk memohon keberkahan hidup dan kemudahan rezeki kepada yang maha kuasa.