Inilah 5 Fakta Unik Raja Louis Antoine dari Negara Perancis

Kisah Raja Louis Antoine adalah salah satu bagian dari sejarah Eropa abad ke-19 yang menarik untuk dibahas. Namanya mungkin kurang dikenal dibandingkan raja lainnya, namun perjalanan hidupnya memiliki fakta unik yang membedakan dari tokoh sejarah lainnya.

Dari masa kecilnya sebagai pewaris takhta sampai peranannya dalam politik dinasti, kisah Louis Antoine memberikan pandangan tentang bagaimana kekuasaan dan sejarah dapat berubah dalam sekejap.

Fakta Unik Raja Louis Antoine

Kisah Raja Louis Antoine adalah salah satu bagian dari sejarah Eropa abad ke-19 yang menarik untuk dibahas. Hal ini karena masa pemerintahannya sangat singkat.

Sebagai salah satu raja dari negara Perancis, tentu tokoh ini memiliki kisah tersendiri. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang Louis Antoine yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya.

1. Merupakan anak sulung Raja Charles X

Raja Louis Antoine lahir sebagai anak sulung dari Raja Charles X, yaitu pemimpin terakhir dari Dinasti Bourbon yang memerintah secara absolut. Sebagai anak sulung, Louis dibesarkan menjadi pewaris takhta dan menerima pendidikan tentang sejarah, politik, dan agama.

Hal ini membuatnya siap untuk melanjutkan tradisi keluarga sebagai raja Prancis. Namun, kehidupannya penuh tantangan karena kondisi politik tidak stabil. Revolusi Prancis memberi jejak buruk, karena banyak anggota keluarga kerajaan diasingkan atau dihukum mati.

Louis Antoine mengalami tekanan besar sebagai penerus dalam situasi. Meskipun menjadi pewaris, tokoh ini tidak pernah mendapatkan popularitas seperti beberapa pendahulunya. Pengaruh ayahnya dianggap simbol monarki absolut sehingga membuat Louis sering dikritik.

2. Merupakan Dauphin Perancis terakhir

Sebagai Dauphin Prancis, gelar yang diberikan kepada pewaris takhta Raja Louis Antoine menjadi simbol akhir dari tradisi lama monarki Prancis. Gelar ini telah ada selama berabad-abad, tetapi Louis adalah orang terakhir yang menyandangnya secara resmi.

Sebagai Dauphin, dirinya mewakili harapan untuk keberlangsungan Dinasti Bourbon. Namun Revolusi Juli 1830 mengguncang posisi keluarga kerajaan. Saat Charles X dipaksa turun takhta, gelar Dauphin yang dimiliki tokoh ini kehilangan maknanya.

Meskipun secara teknis tetap menjadi pewaris takhta selama di pengasingan, tokoh ini tidak pernah diakui oleh mayoritas rakyat Prancis sebagai penerus sah. Gelar Dauphin yang disandangnya menjadi kenangan terakhir dari tradisi monarki Bourbon.

3. Mendapat julukan Pangeran Trocadero

Raja Louis Antoine memperoleh julukan Pangeran Trocadero setelah keberhasilannya dalam Pertempuran Trocadero pada 1823. Dalam perang ini, pasukan Prancis berhasil merebut benteng di Spanyol yang dikuasai kaum liberal dan memulihkan kekuasaan Raja Ferdinand VII.

Keberhasilan ini memberikan Louis reputasi sebagai pemimpin militer yang tangguh. Sebagai komandan, dirinya dianggap telah menunjukkan keberanian dan kemampuan strategis yang membuatnya dihormati oleh pasukan dan sekutu-sekutunya.

Namun kesuksesan militer tersebut tidak cukup untuk menyelamatkan reputasinya di dalam negeri. Banyak rakyat Prancis tetap melihat tokoh ini sebagai bagian dari monarki konservatif yang tidak sejalan dengan semangat revolusi.

Julukan Pangeran Trocadero ternyata lebih dihargai di kalangan aristokrasi Eropa daripada rakyat biasa, karena dampak positif dari keberhasilan perang Trocadero lebih banyak dirasakan oleh masyarakat luar.

4. Hanya memerintah selama 20 menit

Salah satu fakta paling menarik tentang Raja Louis Antoine adalah bahwa dirinya secara teknis menjadi raja selama 20 menit saja. Setelah Charles X turun takhta pada 2 Agustus 1830, Louis Antoine langsung naik takhta sebagai Raja Louis XIX.

Namun dia segera menyerahkan takhta kepada keponakannya yaitu Henri yang saat itu masih anak-anak. Keputusan ini mencerminkan pragmatisme Louis yang memahami bahwa situasi politik tidak memungkinkan keluarganya untuk tetap memerintah.

Dengan menyerahkan takhta, dirinya berharap dapat menyelamatkan keluarga Bourbon dari kehancuran total. Namun, periode pemerintahan yang sangat singkat ini menjadikannya salah satu raja dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah.

Kisah ini sering dianggap simbolis dari akhir kekuasaan monarki Bourbon di Prancis. Bahkan kisah pemerintahan dalam waktu singkat ini masuk ke dalam Guinness World Records. Bisa dibilang masa pemerintahannya adalah yang paling pendek dibandingkan pemerintahan lain.

5. Dimakamkan di ruangan bawah tanah ayahnya

Raja ini setelah tidak memerintah lagi, kemudian diasingkan ke Austria. Louis tinggal di sana sampai beberapa puluh tahun. Setelah menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan, Raja Louis Antoine meninggal di Austria pada 1844.

Tokoh ini dimakamkan di Kostnice Sedlec yaitu sebuah kapel bawah tanah, di samping makam ayahnya yaitu Charles X. Konon lokasi ini dipilih untuk menunjukkan bagaimana ayah dan anaknya tetap bersama bahkan setelah kematian.

Pemilihan tempat pemakaman ini mencerminkan hubungan erat antara Louis Antoine dan ayahnya, serta penghormatan terhadap tradisi keluarga. Meski meninggal di pengasingan, makam ini menjadi simbol perlawanan terhadap perubahan drastis di Prancis.

Hingga saat ini, makam keduanya sering dikunjungi oleh sejarawan dan pecinta sejarah yang ingin mengenang masa terakhir Dinasti Bourbon. Keberadaan makam ini menjadi saksi bisu dari kejatuhan dinasti besar yang pernah memerintah Eropa.

Meskipun hanya memerintah selama beberapa menit, warisan Raja Louis Antoine tetap hidup melalui gelar, perannya dalam militer, dan kehadirannya dalam peristiwa-peristiwa penting sejarah Eropa.