Isu uang palsu beredar di Indonesia semakin berhembus kencang usai terbongkarnya kasus pemalsuan rupiah di Sulawesi Selatan akhir-akhir ini. Masyarakat merasakan keresahan terhadap keberadaan uang palsu yang sudah tersebar luas.
Sebagian masyarakat mengaku telah menerima alat tukar yang palsu tersebut tanpa mengetahuinya. Agar tidak mengalami hal tersebut, yuk pelajari cara mengecek uang yang palsu dan asli sebagai berikut.
Hindari Uang Palsu Beredar, Cek Pakai 3 Langkah Ini
Dalam melakukan transaksi tunai, Anda perlu menerapkan beberapa cara supaya tidak menerima rupiah palsu. Berikut adalah 3 langkah pengecekan rupiah kertas yang bisa diterapkan secara mudah mulai sekarang.
1. Dilihat
Untuk menghindari uang palsu beredar, Anda harus mengecek dengan cara melihat rupiah secara langsung. Pastikan bahwa warna dari uang kertas terlihat jelas dan terang tanpa ada warna aneh.
Lihat bagian ujung kanan atau kiri, uang yang asli terdapat benang pengaman seperti anyaman. Khusus pecahan kertas Rp50 ribu dan Rp100 ribu, benang pengaman bisa berubah warna dari perspektif tertentu.
2. Diraba
Saat menerima pecahan kertas, Anda wajib meraba mulai dari angka pada uang, logo garuda, hingga gambar pahlawan yang terasa kasar. Kalau palsu biasanya halus tanpa ada rasa kasar ketika diraba.
Selain itu, terdapat kode tuna netra timbul yang terdapat pada bagian kanan dan kiri. Gambar dan angka di pecahan kertas jika dipegang lebih kasar sehingga memudahkan Anda paham uang asli.
3. Diterawang
Belum cukup sampai di situ, cara menghindari uang palsu beredar selanjutnya adalah dengan menerawang pecahan kertas. Pada pecahan tertentu, terdapat tanda air berupa gambar pahlawan disertai ornamen tertentu.
Hal ini akan terlihat apabila Anda menerawang di bawah pancaran sinar terang atau lampu ultraviolet. Pastikan menerawang dengan hati-hati dan teliti demi memastikan adanya ornamen serta watermark di pecahan kertas.
Tips Bertransaksi Agar Tidak Tertipu Uang Palsu
Era sekarang memudahkan semua orang untuk melakukan transaksi jual beli barang karena adanya uang. Namun, isu uang palsu yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia harus menjadi perhatian masyarakat.
Agar tidak tertipu dan menerima uang palsu beredar di lingkungan masyarakat, pastikan mengetahui tips dari kami. Berikut tips melakukan transaksi jual beli barang atau jasa supaya tidak menerima uang palsu.
-
Manfaatkan Keberadaan m-Banking
Di era modern, perusahaan perbankan telah menciptakan aplikasi m-banking yang dapat digunakan oleh pengguna smartphone. Manfaatkan keberadaan m-banking dengan transaksi via transfer rekening dijamin aman dan tidak menerima rupiah palsu.
-
Gunakan QRIS
Selain itu, Bank Indonesia meluncurkan metode pembayaran QRIS dengan cara scan bisa menyelesaikan transaksi secara cepat. Gunakan QRIS dengan melalui aplikasi m-banking, e-wallet, atau e-commerce demi menjamin keamanan transaksi.
-
Tempat Jual Beli Sudah Terpercaya
Guna menghindari dari uang palsu beredar ke Anda, pastikan bahwa tempat jual beli barang atau jasa sudah terpercaya. Hal ini membuat Anda tidak perlu khawatir untuk bertransaksi secara tunai.
-
Cek Dulu Setiap Bertransaksi
Sebelum menyelesaikan transaksi, pastikan selalu mengecek rupiah pecahan kertas terlebih dahulu. Tips ini diterapkan apabila Anda melakukan transaksi dengan nominal kecil, karena jumlahnya sedikit sehingga mudah dicek secara efisien.
-
Batasi Nominal Transaksi Tunai
Demi menghindari menerima pecahan kertas rupiah palsu, sebaiknya selalu membatasi nominal transaksi dengan jumlah tertentu. Membatasi nominal transaksi bertujuan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ketika bertransaksi secara tunai.
Ciri-Ciri Pecahan Uang Kertas Palsu yang Sedang Viral
Jika mengecek dan menerapkan tips belum cukup untuk menghindari uang palsu beredar, maka Anda harus memahami ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri bagaimana dari uang kertas palsu yang saat ini sedang viral.
Pertama, ciri rupiah pecahan kertas tidak asli adalah memiliki warna yang aneh. Anda dapat mengetahui warna aneh dari uang palsu ini apabila disandingkan dengan pecahan kertas lain.
Selain itu, warna pecahan kertas yang palsu lebih mudah luntur apabila terkena air. Karena kualitas tinta tidak sesuai ketentuan membuat uang secara resmi, maka warnanya cepat luntur.
Ciri selanjutnya uang kertas palsu adalah mudah mengelupas karena material berbeda dari pecahan rupiah asli. Bagian atas dan bawah uang akan disambung menjadi satu membuat ujung-ujungnya mudah mengelupas.
Uang palsu beredar juga memiliki ciri lain yakni tidak dapat masuk ke mesin setor tunai ATM. Mesin tidak mampu mendeteksi pecahan kertas rupiah palsu dikarenakan bukan standar asli milik RI.
Anda dapat lebih berhati-hati terhadap keberadaan uang palsu di kehidupan sehari-hari karena sedang banyak tersebar. Walaupun kemungkinan menerima pecahan kertas rupiah palsu kecil, tetapi cara mengecek dapat membantu menghindarinya.
Sebab kalau sudah menerima pecahan kertas rupiah palsu tidak dapat ditukarkan atau digunakan dalam transaksi tunai. Akan lebih baik jika Anda berusaha menghindari keberadaan pemalsuan uang ini.
Jangan cemas, sebab jumlah uang palsu hanya segelintir saja dan sudah mulai dimusnahkan oleh pemerintah yang berwajib. Pencegahan uang palsu beredar dapat dilakukan dengan mengecek secara teliti.