Taman Hutan Rakyat atau Tahura Sultan Adam merupakan sebuah objek wisata yang berada di dua kabupaten, tepatnya Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Saat ini Tahura merupakan destinasi wisata unggulan di Kalimantan Selatan, sebab menjadi ekowisata dengan pemandangan unik dan berbagai daya tarik lain yang sayang jika dilewatkan begitu saja.
Daya Tarik dan Keunikan Tahura Sultan Adam Kalimantan Selatan
Sebagai salah satu lokasi ekowisata, Tahura atau dikenal juga sebagai ekowisata Mandiangin memiliki banyak daya tarik. Mulai dari pemandangan air terjun, keseruan mendaki hingga puncak Tengger atau puncak Repeater, hingga melihat konservasi anggrek serta satwa liar.
Untuk mencapai lokasi Tahura di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, KalSel, bisa menggunakan mobil maupun sepeda motor. Cukup menempuh perjalanan 2 jam saja dari Banjarmasin atau kurang dari 2 jam jika dari Banjarbaru.
Jika berkesempatan datang ke lokasi ekowisata ini, Anda akan bisa menyaksikan berbagai daya tarik berikut:
-
Memiliki Luas 112.000 Hektar
Tahura Sultan Adam merupakan area ekowisata yang sangat luas. Keseluruhan luasnya mencapai 112.000 hektar, untuk seluruh area di kedua kabupaten.
Sedangkan yang baru dijelajahi hanya sekitar 200 hektar, jadi masih banyak area belum terjamah. Karena masih menyimpan banyak lokasi hutan rimba membuat area ekowisata ini membuat penasaran para wisatawan.
Pemanfaatan wilayah yang sudah dijelajahi tidak hanya dijadikan tempat wisata, tapi juga hutan lindung, suaka marga satwa, hingga dijadikan area pendidikan.
-
Merupakan Kawasan Ekowisata
Kawasan Tahura Sultan Adam masih dalam tahap perkembangan. Pemerintah Daerah setempat masih mengembangkan lokasi-lokasi di dalam hutan rakyat untuk berbagai keperluan.
Saat ini fungsi utamanya adalah dijadikan kawasan ekowisata. Di dalamnya terdapat beberapa unit habituasi serta penangkaran satwa endemic Kalimantan yang termasuk langka serta dilindungi.
Terdapat 11 satwa langka yang dipelihara di area ini, termasuk owa, bekantan, beruang madu, binturong, dan rusa sambar (rusa terbesar dan endemik KalSel).
Wisatawan yang datang bisa melihat berbagai hewan langka ini, dan memberikan makan dengan sayuran segar (disediakan oleh pengelola).
Selain satwa langka, juga ada konservasi anggrek untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Koleksi di area ekowisata ini setidaknya ada 132 spesies hasil eksplorasi di dalam kawasan Tahura dan 64 spesies anggrek hasil pengadaan.
-
Kolam Renang Mandiangin yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda
Kolam renang Mandiangin atau dikenal dengan nama lainnya Zwembad berada dalam kawasan ekowisata Tahura dan telah ada sejak zaman Belanda. Diresmikan oleh Gouverneur van Borneo, Dr. BJ Haga pada 26 Februari 1939.
Keunikan kola mini adalah sumbar airnya berasal dari mata air sehingga jernih dan menjadi tempat berenang keluarga gubernur dan ambtenaar pemerintahan Hindia Belanda pada masanya.
Pada saat itu, hanya orang Belanda boleh berenang di kolam tersebut. Saat ini, Kolam Renang Mandiangin juga tidak difungsikan sebagai tempat berenang, tapi dijadikan sebagai tempat penampungan air.
-
Tersedia Spot Wisata Paralayang dan Gantole
Seiring berkembangnya Tahura Sultan Adam, semakin banyak spot menarik yang dibangun. Salah satunya adalah paralayang dan gantole. Kedua spot ini dibangun untuk menarik lebih banyak wisatawan datang.
Jadi, selain menikmati pemandangan indah, melihat satwa langka dan koleksi anggrek. Anda bisa juga melakukan berbagai permainan seru selagi berada di lokasi ekowisata ini.
-
Ada Plaza Mandiangin untuk Gathering
Tahura Sultan Adam juga bisa jadi pilihan tempat untuk melakukan gathering. Bisa jadi tempat liburan keluarga, melakukan gathering kantor, atau lokasi liburan anak sekolah.
Tersedia komplek pesanggrahan terdiri atas Pesanggrahan, Rumah Damping & Sanatorium. Pesanggrahan ini berada pada puncak Bukit Besar, puncak tertinggi di Taman Hutan Rakyat. Cukup melakukan perjalanan 5 km dari pintu retribusi.
Selain itu, juga ada Plaza Mandiangin untuk lokasi bersantai yang nyaman. Bisa jadi tempat relaksasi dan healing terbaik yang dekat dengan pusat kota.
-
Keindahan Sunrise dari Puncak Tengger dan Puncak Repeater
Salah satu daya tarik populer dan banyak dipilih oleh warga lokal maupun wisatawan luar daerah dan luar negeri adalah menyaksikan keindahan matahari terbit. Anda bisa menyaksikannya dari puncak Tengger maupun Repeater.
Biasanya akhir pekan lokasi ini akan ramai pengunjung yang berkemah untuk berburu pemandangan sunrise. Untuk pengunjung yang ingin berkemah, waktu masuknya sampai pukul 24.00 WITA.
Tersedia layanan penyewaan tenda dan lokasi bagi yang ingin berkemah. Harus reservasi tempat sebelum akhir pekan untuk mendapatkan spot terbaik.
Pemandangan matahari terbit di Tahura sangat menakjubkan, seperti berada di atas awan. Matahari terbit perlahan di antara hamparan awan putih sehingga membuat Anda merasa seakan-akan melihatnya dari atas awan.
Apabila tidak ingin bermalam di tenda, wisatawan dapat datang pagi hari. Tepatnya pukul 05.30 WITA, kawasan ekowisata sudah dibuka.
-
Harga Tiket Masuk Murah Meriah
Bagi yang mau menghabiskan liburan di Tahura Sultan Adam, tidak perlu bayar mahal. Sebab setiap pengunjung dapat masuk ke kawasan ekowisata dari pintu retribusi dengan membayar biaya Rp10.000,- saja per orang.
Tarif yang dikenakan sama saja jika ingin bermalam. Akan tetapi, jika ingin bermalam harus siapkan biaya lebih untuk menyewa tenda di spot-spot utama dan harus mendaftarkan diri terlebih dahulu.
Tertarik untuk menyaksikan keindahan alam di Pulau Kalimantan sekaligus mempelajari mengenai satwa dan flora langka, datang saja ke Tahura Sultan Adam di Kalimantan Selatan, pengalaman seru serta menyenangkan akan Anda dapatkan.